KMN Doctor Patients

Pengobatan Gangguan Medis pada Retina di KMN EyeCare

Divisi retina di KMN EyeCare sangat berpengalaman dalam penanganan gangguan retina. Retina, yang terdiri dari lapisan jaringan yang peka terhadap cahaya, bertanggung jawab untuk mengubah gelombang cahaya yang diproyeksikan dari kornea dan lensa menjadi impuls listrik yang akan ditransmisikan ke otak untuk diproses. Lapisan saraf pada retina terdiri dari banyak fotoreseptor (sel-sel penerima cahaya). Karena fotoreseptor tidak dapat memperbarui diri mereka sendiri, maka kerusakan pada lapisan saraf pada retina dapat menyebabkan hilangnya penglihatan secara permanen.

Retina merupakan target dari sejumlah gangguan medis struktural dan fungsional. Gangguan ini dapat bersifat keturunan maupun didapat. Dengan demikian, dibutuhkan pemeriksaan yang cermat dan teliti untuk menghasilkan diagnosis yang tepat untuk beberapa gangguan retina tertentu.

Pengobatan retina: Testimoni para pasien KMN EyeCare

Saya penyandang Diabetes Melitus Tipe 1 selama 22 tahun terakhir ini. Gejala yang saya rasakan munculnya bercak hitam di ujung mata. Saya pikir itu karena minus mata saya bertambah karena lumayan buram, namun setelah dilakukan pengecekan ternyata terjadi pendarahan di Retina saya.

Setelah diagnosis tersebut, saya dirujuk ke KMN untuk pengecekan lebih lanjut. Setelah menjalani operasi Retinopati Diabetika, penglihatan saya membaik dan saya terhindar dari resiko kehilangan penglihatan.

Ibu Anita

Testimoni lainnya

Gangguan retina: Gejala & pengobatannya di KMN EyeCare

Gejala Gangguan Retina

Gejala yang biasanya berkaitan dengan kerusakan atau penyakit retina meliputi penurunan ketajaman penglihatan, metamorfopsia (gangguan pada bentuk objek yang dilihat, misalnya garis lurus terlihat seperti bengkok), kilatan cahaya, bintik hitam yang melayang-layang pada lapang pandang (floaters), terjadi penyempitan pada lapang pandang secara tiba-tiba, dan riwayat trauma atau kecelakaan. Beberapa gejala ini dapat timbul saat perubahan pada retina masih sangat ringan,  sehingga perlu dilakukan pemeriksaan yang cermat dan menyeluruh.

Pengobatan Gangguan Medis pada Retina di KMN EyeCare

Para dokter mata kami memeriksa berbagai gangguan medis retina setiap harinya. Gangguan ini meliputi retinopati diabetik dan edema makula diabetik, degenerasi makula terkait usia/age-related macular degeneration (AMD), polypoidal choroidovasculopaty (PCV), central serous chorioretinopathy (CSR), retinopati prematuritas, serta gangguan lainnya yang lebih jarang dijumpai. Kondisi-kondisi ini membutuhkan pemeriksaan yang akurat sebelum pengobatan dimulai agar dapat mencapai hasil pengobatan yang terbaik. Kami memiliki alat diagnostik vitreoretina mulai dari yang tidak invasif seperti ultrasonografi, optical coherence tomography (OCT), hingga yang lebih invasif seperti fluorescein angiography (FFA) dan indocyanine green angiograpy (ICG). Hingga kini, KMN EyeCare adalah satu-satunya rumah sakit mata/klinik mata di Indonesia yang memiliki fasilitas ICG.

Pengobatan lainnya dalam bidang medical retina adalah injeksi obat secara intravitreal langsung ke dalam rongga vitreous yang terletak pada bagian tengah mata. Kami juga menyediakan fotokoagulasi laser, baik menggunakan fotokoagulasi laser konvensional maupun terapi fotodinamik/photodynamic therapy (PDT, atau “Laser Dingin”) dengan menggunakan verteporfin (Visudyne®). Sama halnya dengan ICG, KMN EyeCare adalah satu-satunya rumah sakit mata/klinik mata di Indonesia yang menyediakan PDT. Kami juga menjumpai banyak kasus perdarahan subretina, yang seringkali diakibatkan oleh polypoidal choroidovasculopathy (PCV, suatu jenis degenerasi makula yang umum dijumpai pada orang Asia) stadium akhir. Ini diobati dengan injeksi intravitreal yang terdiri dari kombinasi obat untuk mengencerkan darah dan gas untuk memindahkan darah dari bawah bagian pusat retina, yang dikenal sebagai makula.

Kombinasi antara para dokter mata kami yang berpengalaman serta alat diagnostik dan terapi yang terkini memungkinkan KMN EyeCare untuk memberikan pengobatan retina secara medis dengan mutu yang tinggi bagi para pasien kami di seluruh Indonesia. 

Injeksi Intravitreal untuk Pengobatan Retina

Ada masa di mana satu-satunya pengobatan yang tersedia bagi gangguan tertentu pada makula, seperti misalnya degenerasi makula basah terkait usia/wet age related macular degeneration (wet AMD), neovaskularisasi retina akibat gangguan pembuluh darah, dan edema makula diabetik, adalah fotokoagulasi laser. Laser digunakan pada para pasien ini untuk mencegah perburukan yang lebih lanjut pada penglihatan mereka. Namun, laser tersebut tidak memperbaiki penglihatan.

Hingga pada akhirnya diperkenalkanlah obat-obatan yang disebut sebagai anti faktor pertumbuhan endotel vascular/anti-vascular endothelial growth factor (anti VEGF), di mana obat-obatan tersebut bukan hanya mencegah perburukan, tapi juga dapat memperbaiki penglihatan mereka dalam kasus-kasus tadi. Zat-zat ini disuntikkan secara langsung ke dalam rongga vitreous pada bagian tengah mata dengan interval tertentu agar dapat menghentikan perkembangan penyakit dan bahkan mengembalikan fungsi retina. Dengan demikian, metode ini memberikan hasil yang lebih baik secara struktural dan fungsional.Terdapat tiga zat anti VEGF yang digunakan secara luas saat ini: aflibercept (Eylea), ranibizumab (Patizra), dan bevacizumab (Avastin). Di KMN EyeCare, proses penyuntikan obat dilakukan dalam lingkungan yang steril di ruang operasi kami.

Mengingatnya pentingnya zat-zat ini sebagai pengobatan lini pertama dari berbagai gangguan retina, maka menjadi prioritas bagi kami di KMN EyeCare untuk memastikan bahwa mereka tersedia setiap waktu di semua rumah sakit mata/klinik mata kami. Selain itu, kami menyediakan harga yang sangat bersaing untuk injeksi ini dalam rangka memastikan kemudahan bagi semua orang yang membutuhkan pengobatan tersebut untuk memperolehnya.

Operasi Retina di KMN EyeCare

Dokter spesialis bedah vitreoretinal kami sangat berpengalaman melakukan operasi vitreoretinal baik secara elektif maupun darurat setiap harinya. Operasi ini meliputi vitrektomi, scleral buckle, maupun kombinasi keduanya. Tidak seperti rumah sakit mata/klinik mata lainnya yang secara rutin masih melakukan operasi dengan menggunakan bius umum, hampir semua operasi vitreoretina kami dilakukan dengan menggunakan bius lokal yang mana lebih aman bagi para pasien kami saat menjalani operasi serta membantu pemulihan setelah operasi yang lebih cepat.

Selain kondisi retina yang umum seperti ablasio retina (terlepasnya retina dari dinding dalam bola mata), kami juga melakukan operasi untuk kasus-kasus retina yang lebih rumit. Ini meliputi kondisi yang disebabkan oleh kecelakaan atau trauma, termasuk pengeluaran benda asing dari intraokular; operasi untuk mengatasi jaringan parut pada macula (macular pucker/epiretinal membrane) dan macular hole (lubang pada macula); retinopati prematuritas; dan tractional retinal detachment akibat retinopati diabetic atau proses proliferatif lainnya. Lebih jauh lagi, selain menangani pasien-pasien yang secara langsung datang ke KMN EyeCare untuk memperoleh pengobatan retina, kami juga melakukan banyak operasi pada kasus-kasus rujukan yang dikirimkan kepada kami oleh rumah sakit mata/klinik mata lainnya di seluruh Indonesia.

Di samping kegiatan klinis mereka di KMN EyeCare, para dokter mata kami juga dikenal sebagai pengajar/dosen dan pelatih di bidang vitreoretina baik di seluruh Indonesia maupun di luar negeri.

Teknologi Retina di KMN EyeCare

Pelayanan di KMN EyeCare dibangun di atas nilai-nilai personal, profesionalisme, dan penggunaan teknologi. Itulah sebabnya mengapa KMN EyeCare bangga untuk menggunakan perkembangan teknologi yang terbaru dalam bidang perawatan mata.

Di bawah ini, Anda dapat membaca mengenai perlengkapan teknologi yang kami gunakan untuk mengobati gangguan retina pada orang dewasa dan bayi.

OPTOS

OPTOS adalah alat diagnostik yang paling baru pada teknologi yang dimiliki oleh KMN EyeCare dalam bidang retina. KMN EyeCare adalah pusat yang pertama dan satu-satunya di Indonesia yang memanfaatkan OPTOS. OPTOS adalah alat fotografi diagnostik untuk retina yang dapat menghasilkan gambar retina 200 derajat dalam satu kali foto, yang disebut sebagai “optomap.” Kemampuan untuk menangkap gambar seluas itu penting untuk mendeteksi kelainan retina di bagian perifer, seperti misalnya robekan atau lubang pada retina, tumor, atau daerah dengan perfusi darah yang tidak memadai akibat retinopati diabetik atau penyakit pembuluh darah lainnya. Kadang kala, kelainan ini tampak di bagian perifer sebelum menyebar ke bagian tengah di belakang mata. Dengan demikian, dapat mendeteksi penyakit ini pada stadium dini, saat masih terletak di bagian perifer, bermanfaat bagi dokter dan pasien dalam mengobati mata pasien. Deteksi dini ini mengurangi biaya pengobatan seraya mempertahankan penglihatan pasien.

Heidelberg Spectralis®

Heidelberg Spectralis® adalah alat yang bersifat multidiagnostik yang dapat melakukan tiga pekerjaan secara bersamaan, yaitu Optical Coherence Tomography (OCT), Fluorescein Angiography (FA) dan Indocyanine Green Angiography (ICGA), sehingga secara signifikan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan prosedur-prosedur ini. Keunggulan lain dari Heidelberg Spectralis® adalah dapat memproduksi gambar video dalam dalam “waktu yang sebenarnya (real time)” pada tahap awal angiografi, yang merupakan kunci untuk mengidentifikasi kelainan ringan pada retina yang mungkin dapat terlewatkan bila menggunakan prosedur yang hanya menangkap gambar saja dan bukan video.

Heidelberg Spectralis® juga memungkinkan para klinisi untuk membandingkan kondisi dari bagian-bagian tertentu pada retina melalui waktu pemeriksaan yang berbeda. Ini sangatlah penting dalam kasus gangguan retina jangka panjang, seperti misalnya degenerasi makula (AMD), untuk menentukan apakah pengobatan yang sedang berjalan masih tetap efektif atau dibutuhkan pengobatan yang lain. Hal ini sangat memperbaiki hasil akhir dari pengobatan penyakit retina.

RetCam2 di KMN EyeCare

Memeriksa retina bayi dapat menjadi suatu tantangan karena anak kecil seringkali tidak dapat diam ketika berada di hadapan perlengkapan pencitraan konvensional. Meski demikian, ada sejumlah kondisi retina yang spesifik pada bayi yang membutuhkan rangkaian pemeriksaan retina, seperti misalnya Retinopati pada Bayi Prematur. RetCam2 adalah sebuah alat pencitraan yang memudahkan proses diagnostik pada situasi seperti itu, karena alatnya dipegang dengan tangan oleh dokter dan dengan demikian dapat digunakan pada posisi apapun. Alat ini memungkinkan klinisi untuk memantau kondisi retina pada bayi prematur sehingga Retinopati pada Bayi Prematur dapat diidentifikasi sedini mungkin. Batas peluang untuk mengobati Retinopati pada Bayi Prematur sangatlah sempit dan pengobatan yang terlambat dapat menyebabkan bayi kehilangan penglihatan secara permanen. Oleh sebab itu, RetCam2 memainkan peran yang sangat penting dalam mengidentifikasi kondisi tersebut.

Di samping menghasilkan foto dan video berwarna dari mata seorang bayi, RetCam2 juga dapat melakukan Fluorescein Angiography (FA) yang merekam vaskularisasi di seluruh retina.  KMN EyeCare adalah institusi kesehatan pertama di Indonesia yang menggunakan RetCam dan merupakan satu-satunya institusi yang melakukan RetCam FA di Indonesia

Terapi Fotodinamik/Photodynamic Therapy (PDT)

Photodynamic therapy (PDT) adalah pengobatan non-termal atau laser dingin untuk degenerasi makula yang basah (wet AMD). PDT digunakan pada kasus-kasus di mana laser konvensional tidak dapat digunakan pada kebocoran terletak pada atau di dekat makula (bagian tengah dari retina yang bertanggung jawab untuk penglihatan warna yang terperinci serta penglihatan sentral). Menggunakan laser konvensional dalam kasus-kasus tersebut dapat membakar makula, sehingga menyebabkan hilangnya penglihatan sentral.

PDT menggunakan panjang gelombang laser tertentu yang tidak menimbulkan panas namun tetap dapat menutup pembuluh darah yang bocor. Dengan PDT, obat yang peka terhadap cahaya yang disebut verteporfin (Visudyne) disuntikkan ke dalam aliran darah. Obat ini akan terkumpul di dalam pembuluh darah yang tidak normal yang terletak di bawah makula. Kemudian sinar laser difokuskan pada retina, yang mana hal ini akan mengaktivasi obat dan menyebabkannya terjadinya bekuan darah yang menghambat pembuluh darah yang tidak normal.

Dengan menutup pembuluh darah yang bocor, terapi fotodinamik memperlambat:

  • Penumpukan cairan di bawah retina, yang menyimpangkan bentuk dan posisi makula.
  • Pertumbuhan jaringan parut dan selaput yang tidak normal di bawah retina, yang dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada sel-sel makula.
  • Hilangnya penglihatan sentral.

Harga dan biaya pengobatan retina di KMN EyeCare

Karena pengobatan retina sangat bervariasi antara pasien yang satu dengan pasien yang lain, maka biaya dan harga untuk tiap kondisi pun dapat bervariasi. Meski demikian, biaya untuk injeksi intravitreal di KMN EyeCare adalah sebagai berikut:

 

InjeksiBiaya
Injeksi AvastinRp4.500.000
Injeksi PatizraRp11.800.000
Injeksi EyleaRp17.000.000

 

Untuk biaya operasi Retina silakan berkonsultasi dengan Call Center KMN EyeCare.

Info Kesehatan Mata

Dokter Spesialis Retina & Dokter Spesialis Bedah Retina di KMN EyeCare

Divisi retina KMN EyeCare terdiri dari beberapa dokter spesialis bedah retina dan dokter spesialis retina medis yang terbaik di Indonesia. Mereka terlatih dengan sangat baik di pusat-pusat vitreoretina yang terpandang di wilayah regional, seperti misalnya Lions Eye Institute (Perth, Australia), Sydney Eye Hospital (Sydney, Australia), Gunma University Hospital (Jepang), Tan Tock Seng Hospital (Singapore) dan Siriraj Hospital (Bangkok, Thailand). Dalam  menangani para pasien, dokter spesialis retina kami dilengkapi dengan alat-alat diagnostik, terapi, dan bedah yang paling mutakhir dalam bidang vitreoretina, di mana beberapa di antaranya hanya tersedia di KMN EyeCare. Dengan demikian, KMN EyeCare merupakan salah satu pusat rujukan utama untuk gangguan vitreoretina di Indonesia.

Memilih dokter di KMN EyeCare

KMN EyeCare - Dr. Ari Djatikusumo
DR. Dr. Ari Djatikusumo, SpM

Setelah menyelesaikan fellowship dalam bidang bedah vitreoretina di Jepang dan Singapura, Dr. Ari kembali ke Indonesia dan bekerja sebagai pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Beliau kemudian bergabung dengan KMN EyeCare untuk memperkuat divisi retina kami.

KMN EyeCare - Dr. Annette
Dr. Annette Mariza, SpM

Setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 2004, Dr. Annette memulai karirnya di Rumah Sakit Marinir Cilandak dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dan akhirnya bergabung dengan KMN EyeCare pada tahun 2005.

KMN EyeCare - Dr. Arief
Dr. Arief Wildan, SpM

Dr. Arief bergabung dengan KMN EyeCare di Semarang pada tahun 2010 dan menyelesaikan fellowship di bidang bedah vitreoretina di Thailand pada tahun 2012-2013.

KMN EyeCare - Dr. Bondan
Dr. Bondan Harmani, SpM

Setelah menyelesaikan program pendidikan dokter spesialis mata, Dr. Bondan bergabung dengan Departemen Ilmu Kesehatan Mata di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

KMN EyeCare - Dr. Danang
Dr. Danang Dwinaryono, SpM

Dr. Danang bergabung dengan KMN EyeCare setelah menyelesaikan program pendidikan dokter spesialis mata di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada pada tahun 2013.

KMN EyeCare - Dr. Eko Karim
Dr. Eko Firdianto Karim, SpM

Setelah menyelesaikan fellowship di bidang bedah vitreoretina di Lions Eye Institute Perth Australia, Dr. Eko bergabung dengan KMN EyeCare divisi retina.

KMN EyeCare - Dr. Emil Sjahreza
Dr. Emil F. Sjahreza, SpM

Setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. Emil praktek di KMN EyeCare Semarang antara tahun 2010 hingga 2012. Beliau kemudian menyelesaikan fellowship di bidang bedah vitreoretina di Sydney Eye Hospital, di mana beliau terlibat dalam 1.105 kasus bedah vitreoretina. Dari semua kasus itu, beliau bertanggung jawab penuh terhadap 750 kasus tanpa pengawasan.

Dr. Hadi Prakoso, SpM

Setelah menyelesaikan program pendidikan dokter spesialis mata pada tahun 1989, Dr. Hadi menjalani wajib kerja dokter spesialis di Bali selama 18 bulan, kemudian bekerja sebagai dosen di Departemen Ilmu Kesehatan Mata di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia antara tahun 1992-2001.

KMN EyeCare - Dr. Henry
Dr. Henry Warouw, SpM

Dr. Henry bergabung dengan KMN EyeCare di Semarang setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada pada tahun 2010.

Dr. Sudarmadji
Dr. Ira Sudarmadji, SpM

Dr. Ira bergabung dengan KMN EyeCare sejak awal beroperasi pada tahun 2004 dan terus melakukan praktik dalam pengobatan katarak, bedah plastik mata, dan LASIK.

KMN EyeCare - Dr. Barliana
Dr. Julie Dewi Barliana, SpM, M. Biomed

Dr. Julie memperoleh gelar dokter spesialis mata dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dimana sebelumnya beliau juga menyelesaikan pendidikan Dokter Umum dan Magister Ilmu Biomedik dari universitas yang sama.

Dr. Kevin, SpM

Dr. Kevin bergabung dengan KMN EyeCare pada 2020 setelah menyelesaikan Spesialis Mata di Universitas Sam Ratulangi Manado.

KMN EyeCare- Dr. Martin Sondak
Dr. Martin Sondak, SpM

Dr. Martin segera bergabung dengan tim kami di KMN EyeCare setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi pada tahun 2010.

KMN EyeCare - Dr. Maya E. Suwandono
Dr. Maya E. Suwandono, SpM

Dr. Maya bergabung dengan tim KMN EyeCare setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 2010. Beliau melakukan operasi LASIK, operasi pada glaukoma, dan katarak.

KMN EyeCare - Dr. Sjahbudi Saleh
Dr. Moh. Sjahbudi Saleh, SpM

Setelah menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran pada tahun 1985, Dr. Sjahbudi bergabung dengan Angkatan Udara Republik Indonesia (TNI AU) dan ditempatkan di sejumlah pangkalan udara militer di Indonesia.

KMN EyeCare - Dr. Rasoebala
Dr. R. Viktor Rasoebala, SpM

Setelah lulus dari program pendidikan dokter spesialis kedokteran mata di Universitas Indonesia, Dr. Viktor bergabung dengan KMN EyeCare pada tahun 2005.

KMN EyeCare - Dr. Ricky
Dr. Ricky E. Rooroh, SpM

Setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi pada tahun 2002, Dr. Ricky menjalani beberapa fellowship sebelum akhirnya bergabung dengan tim di KMN EyeCare pada tahun 2004.

KMN EyeCare - Dr. Rien
Dr. Rien Widyasari, SpM

Setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 2012, Dr. Rien segera bergabung dengan KMN EyeCare.

Dr. Rifna Lutfiamida
Dr. Rifna Lutfiamida, SpM

Setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 2003, Dr. Rifna bergabung dengan KMN EyeCare pada tahun 2004 dan memiliki keahlian dalam pengobatan infeksi mata, katarak, lensa kontak, serta LASIK.

KMN EyeCare - Dr. Rini Hersetyati
Dr. Rini Hersetyati, SpM

Setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada pada tahun 2000, Dr. Rini menjalani pelatihan tambahan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan Jakarta Eye Center (JEC) sebelum akhirnya bergabung di KMN EyeCare pada tahun 2004.

Dr. S.M.I. Supit, PhD, SpM

Dr. Supit lulus dari Universitätsklinikum der Goethe Medical School di Jerman pada tahun 1981 dan menyelesaikan program pendidikan dokter spesialis mata pada tahun 1986.

KMN EyeCare - Dr. Sjakon
Dr. Sjakon G. Tahija, SpM

Setelah menyelesaikan fellowship vitreoretina di Lions Eye Institute, Perth, Australia pada tahun 1994, Dr. Sjakon kembali ke Indonesia dan praktek sebagai seorang Dokter Konsultan Vitreoretina.

KMN EyeCare - Dr. Soeharnila
Dr. Soeharnila, SpM

Setelah menyelesaikan program pendidikan dokter spesialis mata dan beberapa fellowship, Dr. Nila segera bergabung dengan KMN EyeCare sejak mulai beroperasi pada tahun 2004.

KMN EyeCare - Dr. Tri Wijayanti
Dr. Triwijayanti, SpM

Setelah menyelesaikan program pendidikan dokter spesialis mata di Universitas Indonesia pada 2013 serta menjalani beberapa fellowship dalam bidang Retina, Dr. Tri bergabung dengan KMN EyeCare pada 2019.

KMN EyeCare - Dr. Upik
Dr. Upik Mahna Dewi, SpM

Setelah lulus sebagai seorang dokter spesialis mata dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada pada tahun 2003, Dr. Upik praktek di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto selama satu tahun sebelum akhirnya bergabung dengan KMN EyeCare pada tahun 2005.

Dr. Vinsensius G. Budiman, SpM

Setelah menyelesaikan program pendidikan dokter spesialis di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Dr. Vinsen praktek di Rumah Sakit Medistra dan bergabung dengan tim di KMN EyeCare pada tahun 2004.

KMN EyeCare - Dr. Wijarso
Dr. Widowati S. Wijarso, SpM

Setelah menyelesaikan program pendidikan dokter spesialis mata di Universitas Indonesia, Dr. Widowati (Dr. Ike) melanjutkan mengikuti fellowship dalam bidang glaukoma di The New York Eye and Ear Infirmary, New York, Amerika Serikat.

KMN EyeCare - Dr. Wulan
Dr. Wulan Aprianti, SpM

Setelah menyelesaikan program pendidikan dokter spesialis mata di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 2012, Dr. Wulan bekerja di Rumah Sakit Royal Progress selama satu tahun sebelum akhirnya bergabung dengan KMN EyeCare pada tahun 2013.

KMN EyeCare - Dr. Yulinda Soemiatno
Dr. Yulinda I. Soemiatno, SpM

Setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Dr. Yulinda menjalani magang pasca sarjana dalam bidang kedokteran mata anak (oftalmologi pediatrik) dan mata juling (strabismus).

Sorry, we did not find a doctor matching your filter request.