mata katarak

Ketahui risiko-risiko operasi mata katarak yang dapat terjadi, serta tips-tips pasca operasi mata katarak.

Mata Katarak – Risiko dan Perawatan Pasca Operasi

Narasumber: Dr. Monika Yuke Lusiani, SpM

mata katarak

Ketahui risiko-risiko operasi mata katarak yang dapat terjadi, serta tips-tips pasca operasi mata katarak.

Mata katarak adalah suatu kondisi yang tak dapat dihindari oleh siapapun. Pasalnya, penyebab katarak yang utama adalah proses penuaan. Semakin bertambah usia, proses regenerasi sel-sel dalam tubuh makin melambat. Protein-protein pun kian menumpuk di mata. Inilah asala muasal terbentuknya lapisan keruh dalam lensa mata, yang disebut katarak.

Katarak hanya dapat diatasi dengan melakukan tindakan operasi. Meski memang, tidak semua penderita katarak wajib melakukan operasi. Karena kondisi ini terjadi secara perlahan. Mulanya kekeruhan pada lensa terasa tipis saja, atau bahkan tidak dirasakan.

Namun kemudian katarak menjadi semakin tebal. Keluhan akan penglihatan yang kabur pun semakin terasa. Ketika dibiarkan terlalu lama, itulah yang paling sering mengakibatkan kebutaan. Ujung-ujungnya, tetap harus operasi katarak.

Jadi, mata katarak tidak dapat dihindari. Operasi katarak pun demikian. Maka itu, sangat penting untuk mengetahui hal-hal berikut ini:

  1. Risiko Operasi Katarak
  2. Yang Terjadi Pasca Operasi Katarak

Untuk informasi lebih lanjut mengenai katarak secara umum, dari penyebab hingga prosedur penanganannya, simak di artikel KMN EyeCare sebelumnya.


Mata Katarak Harus Dioperasi, Risiko Apa yang Dapat Terjadi?

Semua tindakan bedah yang dilakukan tentu saja memiliki risiko.  Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat operasi katarak semakin aman, cepat, dan meminimalisir risiko.

Perpustakaan Kedokteran Nasional Amerika Serikat mencatat sebuah studi yang dilakukan pada 221.594 pasien yang menjalankan operasi katarak di antara tahun 1994 dan 2006. Studi tersebut menemukan bahwa pasien yang mengalami setidaknya satu jenis komplikasi hanya berupa 5% dari total responden.

Artinya, 95% dari seluruh responden, tidak mengalami komplikasi. Terlebih lagi, ttudi tersebut juga dibagi menjadi tiga periode, yakni tahun 1994-1995, 1999-2000, or 2005-2006. Dan hasilnya menunjukan data terjadinya komplikasi semakin menurun tiap periodenya.

Meski tingkat kesuksesannya tinggi, calon pasien operasi katarak tetap harus mengetahui risiko yang dapat terjadi. Jadi, apabila merasakan gejala-gejala bermasalah, dapat cepat mengambil tindakan dan berkonsultasi dengan dokter.

Berikut risiko-risiko komplikasi dan efek samping yang dapat terjadi pasca operasi katarak:

Endoftalmitis

Endoftalmitis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan peradangan yang hebat di jaringan dalam mata. Peradangan ini biasanya disebabkan oleh infeksi dari bakteri atau jamur.

  • Sifat: Sangat jarang terjadi, namun serius, dapat menyebabkan hilangnya penglihatan secara permanen.
  • Gejala: Nyeri, mata merah, penglihatan memburuk, kelopak mata merah atau bengkak, keluar cairan kuning atau hijau dari mata.
  • Penanganan: Suntikan antibiotik pada mata, operasi.

Kekeruhan Kapsul Posterior

Posterior Capsular Opacification (PCO) atau kekeruhan kapsul posterior juga kerap disebut sebagai “katarak sekunder”. Padahal sebenarnya, kondisi ini tidak sama dengan katarak. Sekali dihancurkan, katarak tidak akan pernah bisa kembali.

Untuk mengetahui gambaran bagaimana operasi katarak dilakukan, simak di artikel KMN EyeCare sebelumnya, di sini.

Pada operasi katarak, kapsul lensa bagian depan dihancurkan dan disedot. Namun, bagian belakang tetap berada di tempatnya sebagai penyangga lensa baru yang akan ditanam  (intraocular/IOL). Inilah yang disebut kapsul posterior, yang terkadang bisa menjadi keruh atau buram.

  • Sifat: Komplikasi yang paling sering terjadi, namun mudah untuk ditangani.
  • Gejala: Penglihatan keruh atau buram.
  • Penanganan: Tindakan laser kapsulotomi.

Ablasio Retina

Retina adalah jaringan belakang mata yang bertugas untuk memproses apa yang dilihat oleh mata dan mengirimnya ke otak. Pasca operasi katarak, terdapat kemungkinan retina mengalami robek maupun lubang, atau terlepas dari dinding mata.

  • Sifat: Rata-rata terjadi 1 kali dari 3.000 operasi, sangat darurat untuk segera ditangani, dapat menyebabkan kebutaan permanen sekalinya retina lepas dari dinding mata.
  • Gejala: Terasa seperti ada tirai yang jatuh menutupi sebagian mata, munculnya titik-titik yang mengambang dalam gambar penglihatan, nampak sinaran-sinaran saat melihat.
  • Penanganan: Ada beberapa macam tindakan operasi untuk mengatasi penyakit retina yang satu ini. Jika robekan belum berkembang menjadi lepas, dokter biasanya melakukan operasi laser. Dalam operasi ini, laser digunakan untuk menutup robekan. Namun jika retina sudah terlepas atau mengalami ablasio, dokter akan melakukan tindakan (operasi) lain.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Penyakit Retina: Ablasio Retina

Dislokasi Lensa Intraokular (IOL)

Terdapat risiko bergesernya letak lensa buatan yang ditanam untuk menggantikan lensa yang keruh atau katarak. Kondisi ini harus cepat ditangani, karena biasanya lensa tanam akan menyatu dengan “daging” sekitar tiga bulan setelah operasi.

  • Sifat: Tingkat terjadinya rendah. Namun dapat mengakibatkan komplikasi lain jika tidak cepat ditangani, seperti pendarahan, ablasio retina dan lainnya.
  • Gejala: Penglihatan buram, penglihatan ganda, dapat melihat pinggiran lensa implan
  • Penanganan: Operasi untuk reposisi lensa, atau operasi untuk mengganti lensa.

Risiko Lainnya

Selain yang disebut di atas, operasi katarak juga memiliki risiko lain seperti:

  • Mata jadi sensitifi terhadap cahaya
  • Fotopsia (melihat kilatan cahaya)
  • Edema Makula, yakni membengkaknya bagian sentral retina
  • Ptosis alias kelopak mata turun
  • Hipertensi ocular (tekanan mata meningkat)
  • Retina atau kornea membengkak
  • Fragmen lensa, yakni tertinggalnya kepingan lensa keruh yang dihancurkan saat operasi katarak
  • Penumpukan cairan pada retina
  • Pendarahan

Komplikasi minor biasanya dapat hilang dengan mudah, dengan pengobatan dan seiring waktu penyembuhan berjalan. Namun konsultasi dengan dokter mengenai risiko-risiko ini sangatlah penting. Sehingga dapat diatasi dengan benar dan segera.

Pasca Operasi Mata Katarak, Apa yang Harus Dilakukan?

Operasi katarak biasanya tidak membutuhkan rawat inap. Istilahnya, sehari jadi. Waktu yang dibutuhkan untuk operasi katarak dengan metode fakoemulsifikasi terhitung pendek, yakni 15 hingga 20 menit.

Operasi katarak tidak menyebabkan rasa sakit. Setelah operasi selesai dalam hitungan menit, mata akan ditutup dan pasien akan dibiarkan istirahat sembari diawasi oleh tim medis yang berjaga-jaga seandainya terjadi suatu masalah.

Sebelum pasien pulang dari operasi, dokter akan memberikan obat tetes mata, serta obat lain jika dibutuhkan. Obat-obat ini gunanya untuk mencegah infeksi, peradangan, dan mengontrol tekanan mata. Kacamata atau pelindung mata juga dapat disarankan untuk menambah proteksi pada mata yang telah dioperasi.

Setelah pulang, disarankan untuk tetap mengistirahatkan mata atau “tidur siang”. Dalam hitungan jam pasca operasi, pasien sudah dapat menggunakan mata “baru”nya untuk menonton televisi atau melihat layar gadget. Dengan catatan, tidak lama-lama.

Dalam hitungan hari pasca operasi

Setelah operasi katarak dilaksanakan, kemungkinan besar penglihatan hanya mulai membaik setelah beberapa hari (tidak langsung). Namun tingkat kecepatan pemulihan mata tergantung pada masing-masing orang.

Rasa gatal atau tidak nyaman juga dapat terjadi. Pasalnya, mata yang dioperasi tersebut sedang dalam proses pemulihan dan penyesuaian.

Tidak jarang juga mata seperti berair, atau jadi sangat sensitif terhadap cahaya. Segala ketidaknyamanan ini biasanya berhenti dalam hitungan hari pasca operasi. Namun jika rasanya berlebihan, dokter bisa saja memberi perawatan lebih.

Dalam hitungan minggu pasca operasi

Yang pasti, dokter akan menjadwalkan pemeriksaan lanjutan pasca operasi untuk memantau keadaan mata. Ini dapat terjadi dalam satu hari setelah operasi, tujuh hari, maupun diulang hingga beberapa minggu.

Biasanya, pemulihan total terjadi dalam waktu delapan minggu. Jika katarak terdapat di kedua mata, lazimnya dokter hanya akan melakukan operasi katarak kedua saat mata pertama sudah sembuh. Bisa juga dilakukan dalam seminggu setelah operasi pertama dilakukan, tergantung dari tingkat pemulihan yang berjalan.

Perlu dicatat juga, karena katarak hanya dilakukan pada satu mata dalam sekali operasi, pasien dapat merasakan ketidakseimbangan penglihatan hingga akhirnya mata kedua dioperasi.

Tips Melanjutkan Aktivitas Pasca Operasi

Hasil operasi katarak yang menjadikan penglihatan kembali normal dan jelas memang mengagumkan. Pasien dapat dengan cepat melanjutkan aktivitas normal kesehariannya.

Akan tetapi, terdapat beberapa tips yang harus dilakukan seusai operasi katarak, dalam beberapa minggu hingga mata yang dioperasi pulih seutuhnya. Tips-tips berikut ini gunanya untuk mencegah komplikasi maupun efek samping yang dapat terjadi, serta meningkatkan kualitas pemulihan mata yang dioperasi:

  • Sesaat setelah operasi, jangan membungkukan badan. Kalau bisa, jangan juga bersin atau batuk atau muntah.
  • Komunikasikan secara terbuka dengan dokter apa yang dialami pasca operasi mata katarak, tidak menutupnutupi saat konsultasi
  • Selalu ingat dan ikuti petunjuk dokter mengenai obat tetes mata yang diberikan. Pengobatan ini sangat penting dalam periode pemulihan.
  • Jangan menyetir sendiri sepulangnya dari operasi. Ada juga kemungkinan dokter tidak memperbolehkan pasien menyetir sendiri beberapa waktu pasca operasi.
  • Jangan melakukan aktivitas berat beberapa minggu pasca operasi.
  • Jauhi areaarea yang penuh debu karena mata yang dioperasi akan lebih sensitif terhadap allergen-alergen yang beredar di udara.
  • Jangan mengucek mata karena bisa menjadi sumber infeksi. Tips ini juga berlaku bahkan setelah mata pulih.
  • Hindari berenang atau berendam selama beberapa waktu pasca operasi.
  • Hentikan pemakaian makeup. Konsultasikan dengan dokter lebih lanjut mengenai ini.

Semua informasi di atas tidak ditujukan untuk menggantikan konsultasi langsung dengan dokter. Selalu konfirmasikan fakta dengan dokter mata yang dipercaya, yang memang sudah mendapat pendidikan dan pelatihan khusus dalam bidang ilmu kesehatan mata.

Ketahui dokter-dokter mata ahli katarak KMN EyeCare, klik di sini.

Untuk penjadwalan konsultasi dokter di KMN Eyecare, klik di Sini.

 

Back