Strabismus Patients KMN

Layanan Katarak di KMN EyeCare

Saat ini katarak merupakan penyebab utama kebutaan di Indonesia dan di seluruh dunia. Tiap tahun dilaporkan adanya peningkatan jumlah kasus katarak yang tidak sesuai dengan jumlah operasi katarak yang dilakukan, yang menyebabkan terjadinya penumpukan dalam program eliminasi katarak nasional di Indonesia. Apakah katarak itu? Secara definisi, katarak adalah proses terjadinya kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan gangguan fungsi penglihatan.

Katarak: Testimoni Pasien KMN EyeCare

Di KMN EyeCare, para pasien merupakan prioritas utama kami. Di bawah ini adalah testimoni para pasien kami yang telah menjalani operasi katarak.

 “Dari hasil pemeriksaan dinyatakan penglihatan Oma hanya berfungsi 20%, dan harus segera dioperasi. Dan saya bersyukur sekali bahwa saya diijinkan untuk mendampingi proses operasi Katarak ibu saya. Pertama yang dioperasi mata sebelah kiri, dan tidak ada keluhan sama sekali setelah operasi. Mata yang kedua dioperasi 1 minggu setelahnya. Sekarang penglihatannya sudah jauh lebih baik."

Nurhadiaty Hakim

Testimoni lainnya

Katarak: Penyebab & Gejala

Penyebab utama katarak adalah proses degenerasi akibat penuaan. Penyebab lainnya meliputi trauma/kecelakaan, peradangan pada mata, kelainan bawaan, dan kondisi-kondisi lain yang lebih jarang ditemui.

Gejala katarak yang biasa mendorong pasien untuk berobat meliputi penurunan tajam penglihatan, pandangan kabur atau buram, berkurangnya kemampuan melihat warna dan kecerahan penglihatan, kesulitan mengemudi di malam hari, dan sering berganti ukuran kacamata. Pada kondisi yang lebih parah, katarak dapat menyebabkan hilangnya penglihatan secara total (kebutaan). Dengan peralatan operasi katarak terbaru, KMN EyeCare menawarkan operasi katarak yang dapat dilakukan sejak tahap katarak yang paling awal sehingga penglihatan pasien dapat kembali sepenuhnya.

Katarak: Pilihan & Proses Pengobatan

Operasi katarak merupakan prosedur yang dilakukan setiap hari di semua cabang KMN EyeCare. Operasi katarak ini umumnya dilakukan dengan pembiusan topikal yang memungkinan mata pasien untuk tidak ditutup dengan pelindung setelah operasi.

 

Operasi Katarak: Fakoemulsifikasi

Sebelum dilakukan operasi katarak, setiap pasien harus menjalani serangkaian pemeriksaan lengkap untuk menentukan pilihan tindakan terbaik untuk masing-masing kasus katarak. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, dokter mata yang menangani Anda akan mendiskusikan metode terbaik untuk mencapai hasil yang optimal melalui proses yang aman dan nyaman.

Metode operasi terpilih untuk katarak adalah fakoemulsifikasi, yang dilakukan pada lebih dari 95% operasi katarak di KMN EyeCare. Dalam fakoemulsifikasi, katarak dipecah menjadi partikel-partikel kecil dan kemudian disedot keluar dari mata. Teknologi fakoemulsifikasi telah mengalami banyak kemajuan untuk memberikan hasil yang lebih baik. Alat fakoemulsifikasi terbaru yang kami miliki, yaitu Centurion dari Alcon Laboratories, hanya membutuhkan sayatan kecil berukuran 2,2 mm. Sayatan kecil itu dapat sembuh dengan sendirinya sehingga tidak membutuhkan jahitan setelah operasi. Centurion juga terkenal akan profil keamanannya yang baik, sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya komplikasi saat operasi katarak maupun setelahnya.

Katarak: Lensa tanam

Pada tahap akhir operasi katarak, sebuah lensa tanam (intraocular lens/IOL) dipasang di dalam mata untuk mengambil alih fungsi refraksi alami dari lensa mata yang telah diambil saat operasi katarak. Teknik fakoemulsifikasi memanfaatkan lensa tanam yang dapat dilipat sehingga dapat dimasukkan melalui sayatan operasi yang kecil.

Kualitas lensa tanam sangat mempengaruhi fungsi penglihatan pasien setelah operasi katarak. Untuk memastikan hasil terbaik, KMN EyeCare hanya menawarkan lensa tanam berkualitas tinggi bagi pasien. Salah satu lensa yang paling direkomendasikan adalah Lensa Acrysof, yang diproduksi oleh Alcon (Amerika Serikat). Lensa Acrysof terbuat dari bahan acrylic hydrophobic dengan bio-kompatibilitas tertinggi dan secara klinis telah terbukti memiliki angka kejadian katarak sekunder setelah operasi yang jauh lebih rendah dibandingkan lensa lainnya.

Biaya Operasi Katarak

KMN EyeCare menawarkan berbagai paket operasi katarak  yang bisa Anda pilih. Perlu diketahui, seluruh paket yang tersedia menggunakan standar prosedur fakomemulsifikasi (phacoemulsification).  Faktor perbedaan harga pada tiap paket ditentukan oleh jenis Intraocular Lens (IOL) yang dipilih pasien.

Monofokal IOL

Monofokal IOL adalah jenis lensa intraokuler yang paling umum digunakan. Lensa ini hanya memiliki satu fokus yaitu fokus jarak jauh.

Lensa jenis ini juga merupakan jenis lensa yang terbaik apabila pengguna sering berkendara di malam hari karena memiliki efek silau yang lebih kecil dibandingkan lensa jenis lainnya.

 

a. Silver

AcrySof® Single Piece (Alcon)

Mulai dari Rp 22.800.000

 

b. Gold

AcrySof® IQ (Alcon), Tecnis® Monofocal 1-piece (Johnson & Johnson), Zeiss CT Asphina (Zeiss)

Mulai dari Rp 25.800.000

 

Keunggulan Monofokal IOL

  • Penglihatan yang optimal.

  • Khusus untuk jenis lensa Gold:

  - Meningkatnya kualitas dan resolusi penglihatan, terutama pada kondisi cahaya redup.

  - Meningkatkan kenyamanan pasien.

  - Meningkatkan perlindungan terhadap retina dan membantu mencegah degenerasi makula terkait usia (age-related macular degeneration).

  - Blue blocker filter yang melindungi retina seperti halnya lensa alami.

 

Kekurangan Monofokal IOL

  • Tidak dapat mengoreksi mata silinder (astigmatisme).

Monofokal Toric IOL

Monofokal Toric IOL adalah jenis lensa intraokuler premium yang digunakan untuk mengatasi masalah mata silinder (astigmatisme).


AcrySof® IQ Toric (Alcon), Zeiss AT Torbi (Zeiss)

Mulai dari Rp 39.600.000

 

Keunggulan Monofokal Toric IOL

  • Memiliki semua keunggulan lensa Monofokal ditambah dengan:

  • Mengurangi atau meniadakan ketergantungan terhadap kacamata silinder.

 

Kekurangan Monofokal Toric IOL

  • Tidak bisa mengoreksi penglihatan jarak menengah dan baca.

Trifokal IOL

Trifokal IOL adalah jenis lensa intraokuler yang digunakan untuk mengatasi masalah rabun jauh, menengah, dekat dan mata tua. 
 

AcrySof® IQ PanOptix® (Alcon), Tecnis Synergy™ (Johnson & Johnson), Zeiss AT Lisa Tri (Zeiss)

Mulai dari Rp 47.000.000

 

Keunggulan Trifokal IOL

  • Memiliki semua keunggulan lensa Monofokal ditambah dengan:

  • Penglihatan yang optimal di jarak dekat, menengah dan jauh, sehingga meminimalisir ketergantungan terhadap kacamata (baik kacamata untuk melihat jauh maupun kacamata baca) setelah operasi.

 

Kekurangan Trifokal IOL

  • Tidak dapat mengoreksi mata silinder (astigmatisme).

  • Dapat menimbulkan efek silau (glare atau halos), khususnya pada malam hari.

Trifokal Toric IOL

Trifokal Toric IOL adalah jenis lensa intraokuler yang paling lengkap dimana lensa ini digunakan untuk mengatasi masalah rabun jauh, menengah, dekat, mata tua dan mata silinder (astigmatisme). 

 
AcrySof® IQ PanOptix® Toric (Alcon), Zeiss AT Lisa Tri Toric (Zeiss)

Mulai dari Rp 56.400.000

 

Keunggulan Trifokal Toric IOL

  • Memiliki semua keunggulan lensa Trifokal ditambah dengan:

  • Mengurangi atau meniadakan ketergantungan terhadap kacamata silinder.

 

Kekurangan Trifokal Toric IOL

  • Dapat menimbulkan efek silau (glare atau halos), khususnya pada malam hari. 

Teknologi Katarak

Specular Microscope

Specular Microscope digunakan dalam salah satu pemeriksaan sebelum operasi katarak. Prosedur ini menghitung jumlah sel endotel pada kornea dan ketebalan kornea. KMN EyeCare melakukan pemeriksaan ini dengan menggunakan Specular Microscope Topcon SP 3000P. Kelainan yang ditemukan melalui pemeriksaan umumnya membutuhkan perhatian ekstra, karena kondisi tersebut dapat menyebabkan efek yang tidak diinginkan pada penglihatan pasien setelah operasi.

Centurion

Centurion adalah alat fakoemulsifikasi terbaru yang diproduksi oleh Alcon di Amerika Serikat. CENTURION® Vision System menawarkan profil keamanan tertinggi bagi dokter mata untuk melakukan operasi katarak dengan lancar, responsif, dan efisien. Hal ini dapat tercapai dengan penggunaan aliran cairan dan torsional power yang lebih baik untuk mengemulsifikasi katarak. Bagi pasien, keunggulan Centurion ini menghasilkan pemulihan fungsi penglihatan yang lebih cepat setelah operasi.

Tanya Jawab seputar Katarak

Apa penyebab Katarak?

Penyebab tersering katarak adalah proses degeneratif akibat penuaan. Penyebab lainnya yang lebih jarang ditemui adalah akibat penyakit mata lain, trauma/kecelakaan, bawaan/keturunan, penggunaan obat-obatan tertentu secara sistemik ataupun yang diberikan pada mata.

Saya menderita katarak. Kapan saya harus dioperasi?

Dengan kemajuan teknologi fakoemulsifikasi, Anda dapat menjalani operasi katarak sesegera mungkin begitu Anda menyadari adanya gangguan pada penglihatan Anda akibat katarak.

Apakah operasi katarak terasa sakit dan apakah saya akan disuntik dengan obat bius?

Operasi katarak tidak menyebabkan rasa sakit. Umumnya, Anda akan diberikan obat bius topikal dalam bentuk obat tetes mata. Tidak diperlukan tindakan penyuntikan.

Pada usia berapakah katarak terjadi?

Katarak cenderung terjadi pada usia 50 tahun ke atas. Dalam kondisi tertentu, katarak dapat terjadi pada usia yang lebih muda.

Apakah akan ada jahitan pada mata setelah operasi? Kapan saya dapat kembali bekerja?

Operasi katarak dengan fakoemulsifikasi umumnya tidak membutuhkan jahitan, dilakukan secara rawat jalan, dan pasien dapat kembali beraktivitas keesokan harinya. 

Apakah operasi katarak dapat sekaligus dilakukan pada kedua mata?

Di KMN EyeCare, demi keamanan operasi pasien, kami hanya melakukan operasi pada satu mata dalam satu kali tindakan. Setelah salah satu mata di operasi, mata yang satunya dapat dioperasi 1-2 minggu setelahnya, sesuai rekomendasi dokter mata yang menangani.

Apakah Anda perlu menunggu hingga katarak matang atau mengeras?

Hal ini dilakukan pada masa dahulu, di mana katarak diambil secara utuh dari dalam mata. Kini dengan teknologi fakoemulsifikasi, operasi katarak dapat dilakukan kapan saja saat pasien merasa penglihatannya berkurang akibat katarak.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan operasi katarak?

Operasi katarak rutin tanpa komplikasi membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit.

 

Info Kesehatan Mata

Operasi Katarak yang Perlu Anda Ketahui

Bagi Anda atau pun terdapat keluarga yang hendak menjalani operasi katarak, artikel ini akan membahas berbagai aspek seputar operasi katarak yang perlu Anda ketahui.

Dokter Spesialis Katarak di KMN EyeCare

Dokter spesialis katarak di KMN EyeCare sangat terlatih melalui beragam program fellowship yang intensif, guna memastikan standar pelayanan terbaik bagi pasien. Agar tidak tertinggal dengan perkembangan teknologi fakoemulsifikasi, dokter mata kami secara aktif memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka melalui kuliah dan kursus dalam bidang kesehatan mata, khususnya teknologi fakoemulsifikasi dan lensa tanam. Lebih jauh lagi, beberapa dokter spesialis bedah katarak kami dikenal sebagai dokter spesialis bedah katarak terbaik, baik di tingkat nasional maupun regional.

Memilih dokter di KMN EyeCare

KMN EyeCare - Dr. Ari Djatikusumo
DR. Dr. Ari Djatikusumo, SpM

Setelah menyelesaikan fellowship dalam bidang bedah vitreoretina di Jepang dan Singapura, Dr. Ari kembali ke Indonesia dan bekerja sebagai pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Beliau kemudian bergabung dengan KMN EyeCare untuk memperkuat divisi retina kami.

KMN EyeCare - Dr. Annette
Dr. Annette Mariza, SpM

Setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 2004, Dr. Annette memulai karirnya di Rumah Sakit Marinir Cilandak dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dan akhirnya bergabung dengan KMN EyeCare pada tahun 2005.

KMN EyeCare - Dr. Arief
Dr. Arief Wildan, SpM

Dr. Arief bergabung dengan KMN EyeCare di Semarang pada tahun 2010 dan menyelesaikan fellowship di bidang bedah vitreoretina di Thailand pada tahun 2012-2013.

KMN EyeCare - Dr. Bondan
Dr. Bondan Harmani, SpM

Setelah menyelesaikan program pendidikan dokter spesialis mata, Dr. Bondan bergabung dengan Departemen Ilmu Kesehatan Mata di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

KMN EyeCare - Dr. Danang
Dr. Danang Dwinaryono, SpM

Dr. Danang bergabung dengan KMN EyeCare setelah menyelesaikan program pendidikan dokter spesialis mata di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada pada tahun 2013.

KMN EyeCare - Dr. Eko Karim
Dr. Eko Firdianto Karim, SpM

Setelah menyelesaikan fellowship di bidang bedah vitreoretina di Lions Eye Institute Perth Australia, Dr. Eko bergabung dengan KMN EyeCare divisi retina.

KMN EyeCare - Dr. Emil Sjahreza
Dr. Emil F. Sjahreza, SpM

Setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. Emil praktek di KMN EyeCare Semarang antara tahun 2010 hingga 2012. Beliau kemudian menyelesaikan fellowship di bidang bedah vitreoretina di Sydney Eye Hospital, di mana beliau terlibat dalam 1.105 kasus bedah vitreoretina. Dari semua kasus itu, beliau bertanggung jawab penuh terhadap 750 kasus tanpa pengawasan.

Dr. Hadi Prakoso, SpM

Setelah menyelesaikan program pendidikan dokter spesialis mata pada tahun 1989, Dr. Hadi menjalani wajib kerja dokter spesialis di Bali selama 18 bulan, kemudian bekerja sebagai dosen di Departemen Ilmu Kesehatan Mata di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia antara tahun 1992-2001.

KMN EyeCare - Dr. Henry
Dr. Henry Warouw, SpM

Dr. Henry bergabung dengan KMN EyeCare di Semarang setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada pada tahun 2010.

Dr. Sudarmadji
Dr. Ira Sudarmadji, SpM

Dr. Ira bergabung dengan KMN EyeCare sejak awal beroperasi pada tahun 2004 dan terus melakukan praktik dalam pengobatan katarak, bedah plastik mata, dan LASIK.

KMN EyeCare - Dr. Barliana
Dr. Julie Dewi Barliana, SpM, M. Biomed

Dr. Julie memperoleh gelar dokter spesialis mata dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dimana sebelumnya beliau juga menyelesaikan pendidikan Dokter Umum dan Magister Ilmu Biomedik dari universitas yang sama.

Dr. Kevin, SpM

Dr. Kevin bergabung dengan KMN EyeCare pada 2020 setelah menyelesaikan Spesialis Mata di Universitas Sam Ratulangi Manado.

KMN EyeCare- Dr. Martin Sondak
Dr. Martin Sondak, SpM

Dr. Martin segera bergabung dengan tim kami di KMN EyeCare setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi pada tahun 2010.

KMN EyeCare - Dr. Maya E. Suwandono
Dr. Maya E. Suwandono, SpM

Dr. Maya bergabung dengan tim KMN EyeCare setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 2010. Beliau melakukan operasi LASIK, operasi pada glaukoma, dan katarak.

KMN EyeCare - Dr. Sjahbudi Saleh
Dr. Moh. Sjahbudi Saleh, SpM

Setelah menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran pada tahun 1985, Dr. Sjahbudi bergabung dengan Angkatan Udara Republik Indonesia (TNI AU) dan ditempatkan di sejumlah pangkalan udara militer di Indonesia.

KMN EyeCare - Dr. Rasoebala
Dr. R. Viktor Rasoebala, SpM

Setelah lulus dari program pendidikan dokter spesialis kedokteran mata di Universitas Indonesia, Dr. Viktor bergabung dengan KMN EyeCare pada tahun 2005.

KMN EyeCare - Dr. Ricky
Dr. Ricky E. Rooroh, SpM

Setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi pada tahun 2002, Dr. Ricky menjalani beberapa fellowship sebelum akhirnya bergabung dengan tim di KMN EyeCare pada tahun 2004.

KMN EyeCare - Dr. Rien
Dr. Rien Widyasari, SpM

Setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 2012, Dr. Rien segera bergabung dengan KMN EyeCare.

Dr. Rifna Lutfiamida
Dr. Rifna Lutfiamida, SpM

Setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 2003, Dr. Rifna bergabung dengan KMN EyeCare pada tahun 2004 dan memiliki keahlian dalam pengobatan infeksi mata, katarak, lensa kontak, serta LASIK.

KMN EyeCare - Dr. Rini Hersetyati
Dr. Rini Hersetyati, SpM

Setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada pada tahun 2000, Dr. Rini menjalani pelatihan tambahan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan Jakarta Eye Center (JEC) sebelum akhirnya bergabung di KMN EyeCare pada tahun 2004.

Dr. S.M.I. Supit, PhD, SpM

Dr. Supit lulus dari Universitätsklinikum der Goethe Medical School di Jerman pada tahun 1981 dan menyelesaikan program pendidikan dokter spesialis mata pada tahun 1986.

KMN EyeCare - Dr. Sjakon
Dr. Sjakon G. Tahija, SpM

Setelah menyelesaikan fellowship vitreoretina di Lions Eye Institute, Perth, Australia pada tahun 1994, Dr. Sjakon kembali ke Indonesia dan praktek sebagai seorang Dokter Konsultan Vitreoretina.

KMN EyeCare - Dr. Soeharnila
Dr. Soeharnila, SpM

Setelah menyelesaikan program pendidikan dokter spesialis mata dan beberapa fellowship, Dr. Nila segera bergabung dengan KMN EyeCare sejak mulai beroperasi pada tahun 2004.

KMN EyeCare - Dr. Tri Wijayanti
Dr. Triwijayanti, SpM

Setelah menyelesaikan program pendidikan dokter spesialis mata di Universitas Indonesia pada 2013 serta menjalani beberapa fellowship dalam bidang Retina, Dr. Tri bergabung dengan KMN EyeCare pada 2019.

KMN EyeCare - Dr. Upik
Dr. Upik Mahna Dewi, SpM

Setelah lulus sebagai seorang dokter spesialis mata dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada pada tahun 2003, Dr. Upik praktek di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto selama satu tahun sebelum akhirnya bergabung dengan KMN EyeCare pada tahun 2005.

Dr. Vinsensius G. Budiman, SpM

Setelah menyelesaikan program pendidikan dokter spesialis di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Dr. Vinsen praktek di Rumah Sakit Medistra dan bergabung dengan tim di KMN EyeCare pada tahun 2004.

KMN EyeCare - Dr. Wijarso
Dr. Widowati S. Wijarso, SpM

Setelah menyelesaikan program pendidikan dokter spesialis mata di Universitas Indonesia, Dr. Widowati (Dr. Ike) melanjutkan mengikuti fellowship dalam bidang glaukoma di The New York Eye and Ear Infirmary, New York, Amerika Serikat.

KMN EyeCare - Dr. Wulan
Dr. Wulan Aprianti, SpM

Setelah menyelesaikan program pendidikan dokter spesialis mata di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 2012, Dr. Wulan bekerja di Rumah Sakit Royal Progress selama satu tahun sebelum akhirnya bergabung dengan KMN EyeCare pada tahun 2013.

KMN EyeCare - Dr. Yulinda Soemiatno
Dr. Yulinda I. Soemiatno, SpM

Setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Dr. Yulinda menjalani magang pasca sarjana dalam bidang kedokteran mata anak (oftalmologi pediatrik) dan mata juling (strabismus).

Sorry, we did not find a doctor matching your filter request.