Cara Mengatasi Katarak dengan Efektif Lewat Operasi

 06/05/21

Ditinjau oleh: Dr. Maria Magdalena Purba SpM

 

 

Di Indonesia, katarak masih menjadi penyebab kebutaan nomor satu menurut data Kementerian Kesehatan. Umumnya katarak muncul seiring dengan pertambahan usia walaupun katarak juga bisa terjadi pada orang yang berusia lebih muda. Seringkali katarak tak bisa dicegah sehingga satu-satunya cara mengatasi katarak adalah dengan operasi. Terdapat beberapa jenis operasi katarak yang tersedia di berbagai rumah sakit dan klinik khusus mata, dari yang konvensional hingga yang menggunakan alat dengan teknologi mutakhir.

Jenis Operasi Katarak

1. Fakoemulsifikasi

Sering disebut “fako”, ini jenis operasi katarak yang paling umum dilakukan saat ini. Banyak pasien yang memilihnya sebagai cara mengatasi katarak yang diderita. Biasanya, proses fakoemulsifikasi hanya berlangsung singkat, sekitar setengah jam. Selain itu, tak perlu pembiusan total, hanya butuh bius lokal di mata lewat injeksi ataupun tetesan obat anestesi.

Prosedur fakoemulsifikasi memerlukan sayatan kecil di sekitar pinggir kornea untuk membuat jalan masuk menuju membran yang menyelubungi lensa. Langkah selanjutnya adalah memasukkan alat ultrasonik untuk memecah lensa yang keruh menjadi fragmen-fragmen kecil dengan gelombang suara. Fragmen-fragmen lensa akan disedot dengan ujung alat tersebut.

Begitu partikel lensa sudah bersih disedot semua, selanjutnya lensa implan intraokular akan dipasang pada kapsul lensa. Lensa tanam yang akan dimasukkan tersebut sifatnya dapat dilipat sehingga dapat melalui lubang sayatan yang kecil di kornea.  Oftalmologis atau dokter spesialis mata menggunakan alat khusus untuk memasukkan lensa implan itu lewat sayatan kecil di kornea.

2. Bedah ekstrakapsular

Ketika derajat katarak sudah stadium lanjut, kadang fakoemulsifikasi tidak lagi memungkinkan. Sebab, lensa yang mengalami katarak sudah terlalu keras sehingga susah dipecah menjadi fragmen-fragmen kecil untuk kemudian disingkirkan. Maka oftalmologis atau dokter spesialis mata biasanya akan memilih teknik operasi bedah ekstrakapsular untuk mengatasi kasus katarak seperti ini.

Oftalmologis akan membuat sayatan yang lebih besar di tepi kornea untuk mengeluarkan lensa  dalam bentuk utuh, bukan lagi berupa kepingan-kepingan kecil. Setelah katarak diambil, lensa buatan dipasang di dalam kantong kapsular mata.

Oleh karena dibuat sayatan lebih besar pada teknik operasi ini, maka diperlukan beberapa jahitan untuk menutup seluruh bekas sayatannya. Akibatnya, pemulihan luka juga butuh waktu lebih lama dibandingkan teknik operasi Fakoemulsifikasi. Demikian pula kembalinya fungsi penglihatan yang normal. Setelah menjalani bedah ekstrakapsular katarak, pasien harus mengenakan penutup mata (eye patch) untuk mencegah infeksi.

3. Bedah intrakapsular

Cara mengatasi katarak dengan bedah intrakapsular sudah sangat jarang dilakukan saat ini. Teknik ini biasanya dikerjakan atas dasar pertimbangan medis tertentu dari oftalmologis. Mekanismenya serupa dengan bedah ekstrakapsular, tapi butuh sayatan lebih lebar untuk mengambil seluruh lensa beserta kapsul yang menyelimutinya. Selain itu, lensa buatan dipasang di lokasi berbeda, yakni di depan iris atau selaput bola mata. Dibanding fakoemulsifikasi dan bedah ekstrakapsular, jenis operasi katarak ini lebih berisiko.

4. Bedah manual dengan sayatan kecil

Teknik operasi untuk mengatasi katarak ini merupakan pengembangan dari bedah ekstrakapsular. Caranya kurang-lebih sama dengan bedah ekstrakapsular, yakni mengeluarkan lensa yang  mengalami katarak secara utuh, lalu menggantinya dengan lensa buatan. Pada teknik ini, lensa akan dikeluarkan lewat lubang sayatan kecil yang dibuat di area sklera-kornea, berbeda dengan teknik bedah ekstrakapsular dimana sayatan dibuat di tepi kornea. Luka sayatan yang kecil ini nantinya akan tertutup sendiri tanpa jahitan.

Pilih Cara Mengatasi Katarak Terefektif

Operasi katarak merupakan cara pengobatan katarak yang paling efektif saat ini, namun ada kemungkinan paska operasi katarak akan timbul kekeruhan kembali dalam bentuk opasifikasi kapsul posterior yang dikenal dengan katarak sekunder bila penanganan operasi tak tepat. Opasifikasi kapsul posterior adalah kondisi ketika muncul lapisan jaringan parut yang keruh di bagian belakang lensa mata. Kekeruhan itu bisa menyebabkan pandangan kabur, tampak berkabut, atau terdapat kilatan cahaya yang menyilaukan. Gejalanya mirip dengan katarak sebelumnya.

Di antara sejumlah jenis operasi itu, yang paling populer dan risikonya paling rendah adalah teknik fakoemulsifikasi. Dengan alat berteknologi terbaru, metode ini menjanjikan kesembuhan dan pemulihan yang cepat. Selain itu, dokter yang berkompeten akan lebih memastikan penanganan yang tepat guna mencegah komplikasi.

Pada saat skrining katarak, apabila teknik fakoemulsifikasi tidak memungkinkan, maka dokter akan merekomendasikan jenis operasi katarak lain yang sesuai dengan kondisi katarak masing-masing pasien. Tentunya dengan penanganan yang tepat untuk mencegah risiko komplikasi dan demi hasil operasi yang lebih baik.

Konsultasikan dengan dokter yang berpengalaman dan tepat untuk mengatasi Katarak di KMN EyeCare.

Back