Jangan Salah Kaprah! Berikut Mitos Tentang LASIK Mata

 04/12/17

mitos tentang lasik mata

 Laser in-situ keratomileusis atau LASIK merupakan tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki tajam penglihatan. Setidaknya ada dua  gangguan tajam penglihatan mata yang bisa diperbaiki dengan LASIK mata, yakni penderita rabun jauh dan astigmatisme. Gangguan tajam penglihatan biasanya diatasi dengan kacamata dan lensa kontak, namun kedua solusi tersebut banyak dikeluhkan karena mengganggu kebebasan pemakainya. Untuk itu, LASIK adalah satu-satunya solusi yang terbaik.

Sayangnya rasa khawatir atau takut kerap terlintas pada benak pasien. Bahkan tak sedikit mitos beredar tentang LASIK. Berikut ini mitos yang kerap terdengar tentang LASIK mata.

LASIK Mata Membuat Kebutaan

Laporan dari Amerika Serikat tidak ada yang mengatakan jika LASIK mata membuat kebutaan. Pasalnya risiko kebutaan dari operasi LASIK hanya sangatlah kecil—sama seperti risiko kebutaan akibat penggunaan softlens.

Semua Orang Bisa Melakukan LASIK Mata

Salah satu mitos yang beredar adalah LASIK bisa dilakukan oleh semua orang. Sayangnya meskipun menjadi salah satu cara untuk melihat normal, sekitar 30% pasien yang dievaluasi oleh dokter pada akhirnya tak bisa melakukan operasi LASIK. Ada beberapa alasannya, seperti usia di bawah 18 tahun, hamil dan menyusui, hingga kondisi mata kurang stabil.

Membuat Kornea Menipis

Salah satu prosedur operasi LASIK mata adalah penipisan korea, baik pada pasien dengan gangguan mata minus  ataupun silinder. Penyataan tersebut memang fakta. Namun, pengikisan kornea masih dianggap aman karena tak lebih dari 250 mikron dari ketebalan rata-rata kornea sebesar 600 mikron.

LASIK Mata Membuat Mata Kering

LASIK tak membuat mata kering meskipun memang pasca-operasi, dokter akan menyarankan penggunaan obat tetes mata. Sebelum dilakukan operasi, dokter akan memeriksa kemampuan mata Anda menghasilkan air mata. Sementara fungsi obat tetes mata digunakan untuk mencegah iritasi pasca-operasi.

Proses yang Sakit

Mitos terakhir yang berkembang tentang LASIK mata adalah proses yang menyakitkan. Faktanya prosedur operasi LASIK saat ini sudah semakin canggih dan mudah. Dokter akan membius mata terlebih dahulu menggunakan tetes mata sehingga menghindari rasa sakit saat operasi. Sementara durasi operasi tak memakan waktu lama.

 

Klinik Mata Nusantara (KMN) memiliki layanan LASIK dengan teknologi terkini dengan dokter yang berpengalaman dalam proses operasi LASIK mata. Simak cara kerja operasi LASIK mata di Klinik Mata Nusantara?

  • Pemetaan Mata. Proses pertama yang dilakukan pada LASIK mata adalah pemeriksaan untuk menganalisa & menentukan karakteristik ketajaman penglihatan pasien.
  • Pembuatan Flap. Flap merupakan pembuatan lapisan pada kornea mata. Pembuatan flap menggunakan teknologi iFS Advanced Femtosecond Laser yang memiliki beberapa keunggulan, seperti waktu yang lebih cepat, memiliki ketebalan yang dibutuhkan, dan tekstur yang lebih licin dan halus.
  • Personalized Vision Correction. Proses ketiga merupakan pengoreksian ketajaman penglihatan pasien dengan mengubah bentuk lengkungan kornea mata.
Back