Vitrektomi - Persiapan, Pelaksanaan, dan Tindakan Pasca-Operasi

 15/08/19

Narasumber: Dr. Monika Yuke Lusiani, SpM

vitrektomi

Vitrektomi adalah prosedur operasi untuk mengobati bermacam gangguan retina, biasanya lewat pengangkatan cairan gel di dalam mata yang disebut vitreous.

 

Normalnya, vitreous itu bening sehingga cahaya bisa masuk dan diterima retina. Ketika vitreous rusak, penglihatan bisa terganggu dan menyebabkan retina lepas dari posisinya hingga menimbulkan kebutaan.

Setelah vitreous yang rusak diambil, dokter mata akan menggantinya dengan cairan lain. Vitreous terdiri atas 98 persen air. Zat lainnya adalah asam hialuronat dan protein.

Operasi ini tidak selalu mengambil semua cairan vitreous. Bisa juga hanya sebagian kecil atau sebagian besar. Dokter mata akan melakukan pemeriksaan dulu untuk menentukan tindakan.

Pasien pun akan diminta melakukan persiapan untuk menjalani operasi vitrektomi. Persiapan itu meliputi sebelum, saat, dan setelah vitrektomi.

Yang Terjadi Sebelum Vitrektomi

Sebelum vitrektomi, dokter akan menerangkan prosesnya secara lengkap. Termasuk pantangan makan dan minum sebelum operasi berjalan.

Tanyakan kepada dokter apa saja makanan yang mesti dihindari dan apakah perlu puasa sebelum vitrektomi. Bila pasien sedang menjalani pengobatan, tanyakan apakah obat tak perlu dikonsumsi dulu.

Dalam pemeriksaan pra-vitrektomi, dokter akan menggunakan peralatan khusus untuk menerangi mata dan mengecek kondisi retina. Mata akan dilebarkan dengan alat selama pemeriksaan.

Dokter juga bisa menggunakan ultrasonografi untuk memeriksa mata pasien. Penggunaan ultrasonografi membantu dokter mengamati retina dengan lebih jelas.

Seluruh prosedur pemeriksaan itu umumnya dilakukan sehari sebelum vitrektomi dilakukan. Pasien mesti berterus terang menginformasikan kondisinya, termasuk gejala gangguan yang dialami hingga alergi jika ada.

Yang Terjadi Saat Vitrektomi

Saat vitrektomi berlangsung, dokter akan membius pasien. Beberapa rumah sakit menerapkan bius total, tapi ada juga yang menggunakan bius lokal atau topikal. Bius total memerlukan pemulihan lebih lama ketimbang bius lokal dan topikal.

Tahap vitrektomi umumnya mencakup:

1. Pembiusan pada mata atau seluruh tubuh. Mata dilebarkan dengan alat.

2. Pembersihan mata dengan antiseptik.

3. Mata ditutupi bahan steril.

4. Mata lain diselubungi agar terlindung.

5. Dokter membuat sayat kecil, kira-kira 0,5 milimeter, pada bagian luar membran mata.

6. Dokter menjangkau bagian dalam mata lewat putih mata.

7. Tang khusus digunakan untuk membuka sayatan.

8. Dokter memasukkan mikroskop dengan cahaya serat optik untuk melihat bagian dalam mata.

9. Membran vitreous disayat, cairan dikeluarkan menggunakan alat khusus dengan jarum silikon.

10. Dokter memasukkan cairan silikon atau gelembung gas pengganti vitreous.

11. Untuk mencegah infeksi, mata diberi salep antibiotik dan diselubungi.

12. Pasien akan diminta menundukkan wajah untuk diperiksa. Instruksi selanjutnya tergantung jenis tindakan yang dilakukan dokter berdasarkan jenis gangguan yang dialami pasien.

Dalam beberapa kasus, vitrektomi dikombinasikan dengan fotokoagulasi dan scleral buckling. Fotokoagulasi adalah operasi laser untuk menutup lubang pada retina atau mengecilkan pembuluh darah yang rusak, seperti pada penderita retinopati diabetes.

Adapun scleral buckling adalah penempatan penyokong seperti sabuk di sekitar dinding bola mata untuk menjaga retina tetap berada di posisinya. Prosedur ini dijalankan untuk mencegah retina terlepas.

Yang Terjadi Setelah Vitrektomi

Sering kali pasien bisa langsung pulang tanpa perlu menginap setelah vitrektomi. Tapi sebaiknya ada pendamping atau penjemput untuk mengantar pulang demi keamanan.

Beberapa rumah sakit mata menyediakan fasilitas khusus untuk pemulihan agar pasien rileks. Pasien dibolehkan pulang setelah mendapat pemeriksaan medis final dari dokter yang menangani operasi.

Pastikan mengikuti instruksi dokter terkait dengan perlindungan mata. Mata mungkin terasa gatal atau sakit setelah vitrektomi. Gunakan obat tetes mata dengan antibiotik untuk mencegah infeksi dan iritasi. Mungkin dokter juga menyarankan penggunaan patch atau penutup mata untuk satu-dua hari ke depan.

Layaknya operasi lain, vitrektomi juga berisiko dan berpotensi memunculkan komplikasi. Untuk mencegahnya, hindari bepergian terutama dengan angkutan umum dalam beberapa hari/pekan setelah vitrektomi.

Diperlukan pemeriksaan lanjutan dan konsultasi dengan dokter mata yang mengoperasi untuk melihat efektivitas vitrektomi. Bila merasa penglihatan masih terganggu setelah operasi, segera beri tahu dokter.

Gangguan yang berbahaya antara lain rasa nyeri yang ekstrem atau pembengkakan di sekitar mata dan penurunan kualitas penglihatan. Khusus untuk vitrektomi dengan injeksi gel silikon, diperlukan operasi lain untuk mengeluarkannya.

Vitrektomi tidak berarti penglihatan kembali normal sepenuhnya. Terutama bila retina sudah terlalu rusak.

Pastikan memilih dokter mata dan rumah sakit/klinik mata yang tepat untuk menjalani operasi vitrektomi. Beberapa rumah sakit sudah menggunakan peralatan dengan teknologi terbaru.

Selain itu, pastikan semua tahap operasi sudah dipahami. Misalnya nama tindakan, waktu tindakan, risiko yang mungkin terjadi, dan pantangan yang mesti ditaati.

Informasi penting lainnya adalah rincian biaya operasi, termasuk perihal penggunaan asuransi dan sebagainya. Vitrektomi sudah bisa dilakukan di banyak klinik/rumah sakit mata di Indonesia. Pilihan berada di tangan pasien setelah membandingkan layanan yang mereka tawarkan.

Back