Penyebab Katarak: Mulai dari Keturunan Hingga Gaya Hidup

 04/01/23

Ditinjau oleh: Dr. Maria Magdalena Purba, SpM

Katarak adalah gangguan penglihatan yang disebabkan oleh denaturasi protein pada lensa mata sehingga meyebabkan lensa mata menjadi keruh dan mengakibatkan cahaya yang masuk ke mata tidak dapat difokuskan ke retina (saraf mata) sehingga penglihatan buram.
 

Selama ini, sebagian besar orang mengetahui bahwa penyebab katarak berkaitan dengan proses degenerasi. Artinya, semakin bertambahnya usia, semakin besar risiko terkena katarak. Namun perlu Anda ketahui bahwa faktanya, katarak juga dapat disebabkan oleh hal lain.

 

Katarak juga dapat terjadi di segala usia dari sejak lahir, anak-anak, dewasa muda dan lanjut usia. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk mengetahui penyebab katarak. Berikut ini adalah beberapa penyebab katarak yang perlu Anda ketahui dan waspadai!

 

Baca Juga: Katarak di Usia Muda, Kenali Faktor Penyebabnya

Gaya Hidup yang Tidak Sehat Berisiko Menyebabkan Katarak

Tanpa sadar, gaya hidup yang saat ini Anda jalani turut andil dalam menimbulkan gangguan katarak. Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol secara signifikan dapat menjadi penyebab meningkatnya risiko penyakit katarak serta gangguan penglihatan lainnya.

 

Bagi yang memiliki kebiasaan merokok perlu waspada karena perokok dua kali lebih mungkin terkena katarak dibandingkan dengan orang yang tidak merokok. Asap rokok mengandung radikal bebas yang dapat menyebabkan terjadinya reaksi oksidasi sehingga merusak sel-sel mata sehingga terbentuk katarak.

 

Katarak juga menyerang seseorang yang memiliki kebiasaan konsumsi alkohol tinggi. Berdasarkan hasil studi, konsumsi alkohol berat dapat menginduksi enzim mikrosom sitokrom di hati sehingga menghasilkan radikal bebas yang dapat menyebabkan agregasi protein di lensa mata sehingga menyebabkan terjadi katarak.

Riwayat Penyakit Kronis Mendatangkan Komplikasi Pada Mata

Definisi penyakit kronis menurut CDC adalah penyakit yang terjadi dengan durasi panjang (satu tahun atau lebih) yang secara umum berkembang lambat serta diakibatkan oleh faktor genetik, nutrisi, dan gaya hidup. Diabetes dan hipertensi adalah contoh penyakit kronis yang mendatangkan komplikasi, salah satunya katarak di mata.

 

Dikutip dariAmerican Optometric Association, pengidap diabetes memiliki risiko terkena katarak lebih besar dibandingkan dengan orang pada umumnya. Ketika seseorang mengidap diabetes, sorbitol (gula yang menumpuk karena glukosa) dapat menumpuk dan menimbulkan komplikasi pada tubuh, termasuk mata. Kondisi seperti ini dapat merusak lensa mata yang berujung pada katarak.

 

Baca Juga: Hubungan Diabetes dan Katarak

 

Demikian juga laporan dari beberapa penelitian menyebutkan bahwa hipertensi berkaitan dengan peningkatan kejadian katarak. Meskipun secara teori masih belum diketahui secara pasti proses terjadinya katarak karena hipertensi, namun beberapa penelitian menyebutkan angka kejadian katarak lebih tinggi pada pasien hipertensi disebabkan karena terjadinya stres oksidasi pada lensa mata sehingga menyebabkan terjadi katarak.

 

Katarak Muncul Sebagai Efek Samping Penggunaan Obat

Penggunaan obat-obatan tertentu juga dikaitkan dengan perkembangan katarak. Obat-obatan yang dikaitkan dengan perkembangan katarak adalah obat yang mengandung kortikosteroid.

 

Kortikosteroid adalah kelompok obat yang digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh peradangan atau imun sistem yang tidak seimbang. Obat-obatan tersebut termasuk; obat penenang, obat jantung, obat anti kejang dalam pengobatan epilepsi, obat penurun kolesterol, dan obat untuk mengurangi peradangan.

 

Obat-obatan di atas jika digunakan jangka panjang dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan, salah satunya adalah munculnya katarak.

Paparan Sinar Matahari Menyebabkan Kerusakan Lensa Mata

Penyebab katarak selanjutnya adalah paparan sinar matahari. Dikutip dari American Optometric Association menyatakan bahwa terjadi peningkatan risiko munculnya katarak dari paparan radiasi ultraviolet (UV) secara langsung pada mata.

 

Hal ini disebabkan karena terjadi perubahan metabolisme pada lensa mata akibat paparan sinar ultraviolet sehingga mengakibatkan lensa mata yang tadinya jernih menjadi keruh. Mengingat Indonesia adalah negara tropis yang mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun, inilah salah satu alasan mengapa banyak penduduk Indonesia menderita katarak.

 

Untuk mengurangi risiko katarak, lindungi mata Anda dari paparan sinar UV saat beraktivitas di luar ruangan dalam waktu yang lama. Gunakan pelindung mata seperti topi atau kacamata hitam yang memiliki perlindungan anti-radiasi sinar UVA dan UVB.

Trauma pada Mata Dapat Meningkatkan Risiko Katarak

Trauma pada mata dapat terjadi akibat kecelakaan, benturan atau luka yang mengakibatkan kerusakan pada jaringan lensa mata. Kerusakan pada lensa membuat kejernihannya menurun dan pandangan menjadi kabur.

 

Jaringan lensa mata yang rusak menyebabkan katarak. Katarak yang disebabkan oleh trauma pada mata dapat terjadi secara tiba-tiba atau dapat juga terjadi beberapa tahun setelah trauma tersebut terjadi.

 

Apabila Anda pernah mengalami riwayat mata seperti di atas, segera konsultasikan ke dokter spesialis mata untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Dapat Terjadi Karena Faktor Genetik

Kasus katarak yang terjadi sejak lahir atau di usia anak-anak dapat disebabkan karena faktor genetik, infeksi yang terjadi saat masih dalam kandungan ataupun trauma. Biasanya pada kasus katarak karena faktor genetik ini ditemukan kelainan/mutasi genetik sehingga tidak hanya lensa mata yang mengalami gangguan terjadi kekeruhan namun struktur mata lainnya juga dapat terganggu seperti tidak terbentuk iris (aniridia), bola mata kecil (microftalmi), degenerasi retina, dan sebagainya.

 

Oleh sebab itu, dianjurkan agar bayi yang baru lahir di RS sebaiknya dilakukan skrining mata sehingga kelainan bawaan lahir dapat dideteksi lebih cepat.

Faktor herediter (keturunan) juga meningkatkan risiko katarak

Sebuah penelitian di Inggris menyebutkan faktor keturunan ternyata lebih besar memegang peran terhadap perkembangan katarak, ketimbang faktor gaya hidup. Sekitar 8.3% sampai 25% dari katarak kongenital (katarak bawaan lahir) terjadi karena faktor herediter (turunan). Bagi Anda yang memiliki anggota keluarga yang menderita katarak akan meningkatkan risiko Anda terkena penyakit yang sama di usia muda.

 

Itulah tadi beberapa kondisi yang menjadi faktor risiko peningkatan terjadinya katarak selain karena usia. Katarak merupakan penyakit yang umum terjadi pada orang tua, tetapi juga dapat terjadi pada siapa saja dan di segala usia.

 

Pencegahan terbaik untuk mengurangi risiko terjadinya katarak adalah dengan menjaga kesehatan mata secara keseluruhan, termasuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin dan menjauhi faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya katarak.

Periksa kondisi kesehatan mata Anda secara berkala pada dokter spesialis mata yang terpercaya di KMN EyeCare. Klik di sini untuk daftar konsultasi!

Back